Ada anggapan bahwa tulisan dokter sengaja dibuat jelek supaya pasien
tidak tahu apa yang ditulisnya dalam resep maupun catatan rekam medis.
Padahal kalau diizinkan mengintip catatan dokternya, pasien cenderung
lebih patuh berobat.
Entah apa tujuan sebenarnya atau memang
aslinya tidak bisa menulis dengan bagus dan jelas dibaca, kenyataannya
catatan dokter generasi tua hanya bisa dibaca oleh orang tertentu. Kalau
bukan dirinya sendiri, paling-paling hanya asisten atau petugas di
apotek yang bisa membacanya.
Pasien sangat jarang bisa mengenali tulisan yang sering disebut cakar ayam
tersebut. Akibatnya, apa yang ditulis oleh dokter dalam rekam medis
atau bahkan resep yang dibawa pulang oleh pasien tidak pernah diketahui
maksudnya oleh para pasien.
Padahal penelitian terbaru yang dimuat di jurnal Annals of Internal Medicine
menunjukkan, pasien cenderung akan lebih suka kalau diizinkan
mengetahui isi catatan dokter. Pasien juga akan lebih patuh menjalani
pengobatan kalau tidak ada yang dirahasiakan oleh dokternya.
Beberapa
pasien mengaku setelah diberi akses untuk mengetahui isi catatan
dokter, berat badannya lebih cepat turun karena dalam catatan tersebut
dokter menuliskan saran soal diet. Sebagian yang lain jadi lebih patuh
minum obat karena tahu manfaatnya dari catatan dokter.
Meski
begitu, ada juga 1-8 persen pasien yang memang tidak berani mengetahui
isis catatan dokter dan membiarkannya tetap jadi rahasia. Sebagian
mengatakan, isi catatan dokter kadang malah membuatnya khawatir, bingung
dan sebanyak 25 persen ingin menghargai privasi dokter.
"Beda
pasien akan mendapat efek yang berbeda pula saat diberi akses untuk
mengetahui isi catatan dokter," kata Jan Walker, salah seorang ilmuwan
dari Harvard Medical School yang terlibat dalam penelitian itu seperti dikutip dari Healthday, Selasa (2/10/2012).
source : http://health.detik.com/read/2012/10/02/135211/2052575/763/tulisan-cakar-ayam-dokter-bikin-pasien-tak-semangat
Selasa, 02 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar