Jeongmal Gomawo Yesung Hyung!
Main cast: kyuhyun, Jessica jung, yesung, member suju
@cast at han river
Kyuhyun POV
Kumasih termenung dengan buah pikiran yang menjanggalku
“kyuhyun-ah! Kau kenapa melamun terus, sudah 25 menit kita duduk disini tanpa
ada topik pembicaraan apapun darimu, kau kenapaa?” Tanya Jessica yeoja yang
sudah 5 tahun menemani hari-hariku. “gwaenchanna, mianhae membuatmu kesal
chagi-ya!” jawabku masih menatap arus sungai yang terus mengalir seperti kisah
hidupku yang terus mengalir tak tentu arahnya mau kemana. Kisahku, begitu tak
jelas setelah ku berpacaran dengan yeoja yang tak kucintai ini, seorang anak presdir
ceo SM entertainment yang kunaungi bersama super junior. Ya, yeoja
ini begitu berjasa bagiku karena telah menemukan dan mengankatku sebagai member
super junior bersama leeteuk dkk. Tapi aku bukanlah seorang pengemis yang suka
meminta-minta padanya untuk mengankatku sebagai member suju tentunya suara yang
di anugrahkan tuhan kepadaku juga sangat mendukungku untuk bergabung dengan
group vocal yang sudah sangat terkenal ini.
Flashback on*
‘Appa Bakery, menerima
pesan antar tlp. 25298’ begitulah tulisan yang terpampang jelas di atas kios roti yang berdiri
dengan kokohnya yang telah berusia 10 tahun lamanya di tengah kota seoul atau
jantung kota Korea Selatan ini yang tak pernah sepi akan pengunjung. Toko ini
adalah peninggalan appaku satu-satunya yang diberikan padaku namun aku lebih
memilih menjadi pengantar kue saja bila ada yang membutuhkan jasaku dan
menyerahkan semua urusan tentang bisnis ini pada eomma yang lebih mengerti
dariku.
‘kringggg kringggggg’ bunyi telepon toko ku tanda ada
seseorang yang menginginkan jasaku sebagai kurir pengantar kue dengan motor
matic milik appaku. Dengan sergapnya eomma mengankatnya “yeobosseo, Appa Bakery
imnida, ingin pesan kue atau roti?” setelah beberapa menit berbicara dengan
pelanggan tersebut eomma memanggilku “kyuhyun! Kau antar roti special ini di
gedung SM entertainment lantai 2 di ruang recording, catat baik-baik!” “arra
eomma”kuambil roti itu diantara puluhan roti yang bebaris rapi di lemari
transparan, tanpa ada keraguan ku bergegas keluar toko mengantar pesanan ini.
@cast at SM building
Kulangkahkan kaki jenjangku menuju lantai 2, menyusuri lorong
demi lorong yang begitu banyak. Ku hanya melihat keterangan yang tertera di
setiap pintu kaca “andai ku bisa bekerja disini sebagai penyanyi terkenal…ashh
kau ngaco sajaa Cho Kyuhyun..ahhh ini dia ruang recording alias dapur rekaman
para artis SM” batinku seraya mengetok pintu kaca tersebut. ‘tokktokktokk’ tanpa menunggu lama
pintu tadi terbuka lebar dan muncul lah dari balik pintu seorang yeoja dengan
tinggi semampai memperhatikanku mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dan
kumulai membungkukkan diri sebagai tanda hormat.
“Sillyehamnida noona ini pesananmu!“
“ne,ohhh pesananku yah?”
“ne” jawabku singkat sambil menyerahkan beberapa bungkus
roti.
“cepat juga yah aku kira lama sampainya, ini dia uangnya”
“gomawo noona” ujarku tersenyum kecil sambil membungkukkan diri dan bergegas pergi
dari depan ruangan ini, setelah cukup jauh ku melangkah, kudengar seseorang
berteriak dan ku menoleh kebelakang
ternyata dia noona tadi dan ku kembali menuju yeoja tersebut.
“heeeiiii ini bukan
pesananku”
“apaaaa? Roti special kan?” “ne, tapi disini kulihat rotinya
roti biasa”
“mana mungkin noona sini kulihat!” pintahku sambil mengambil roti
itu ditangan yeoja ini.
“roti biasaaa…mati kau kyuhyun! jeongmal mianhae noona aku
tak memperhatikannya karena ku terburu-buru banyak pesanan yang menungguku,
jadi bagaimana noona?” jelasku panjang lebar.
“Aniyo biar ku makan saja walaupun aku tak menyukainya”
“mianhaee noona biar kuantar roti ini kedalam ruanganmu
sebagai tanda maafku” “baiklahh silahkan!” ujar yeoja ini mempersilahkanku
masuk.
“tempat impiankuuu” lirihku. “apa kau bilang? Tempat
impianmu? Kau ingin jadi penyanyi yahhh?” tanyanya ingin tahu “ne noona tapi
itu dulu, oh yaa taruh dimana roti ini?” kataku menatap yeoja ini.
“disini saja, ohh ya kalau kau mau jadi penyanyi, saya bisa bantu
kamu, kau mau? Tapi saya harus mengujimu terlebih dahulu!” “emm………….” Gumamku
masih berpikir panjang.
“coba saja dulu, mumpun aku lagi free schedule” “ne” jawabku
singkat menuruti yeoja ini menuju sebuah ruang yang cukup luas “masuklah, kau
cukup berdiri disini dan menyanyi!” ujarnya sambil duduk di depan piano yang
cukup besar.
“noona jangan tertawaiku yah!” ujarku dengan gerogi “hahahh
kau ini! Menyanyilah!” pintahnya.
Ku menyanyi dengan mengeluarkan semua tekhnik menyanyi yang
pernah kudapat di les menyanyi yang pernah ku ikuti waktu SMA.
“stop!!!!!” selanya membuatku berhenti bernyayi dan ku dapat
merasakan getaran dari sekujur tubuhku ini.
“suaraku jelek yahhh?” tanyaku dengan muka bersalah.
“aniyo…. tidak jelek tapi mungkin lebih bagus lagi kalau aku
mengiringimu dengan piano, ayo ulangi dari pertama!” pintahnya membuatku hampir
mati berdiri di depannya.
“yakkk aku kira…..”
ujarku sambil memulai menyanyi dan yeoja ini mengiringi lagu yang
kunyanyikan dengan semangatnya.
“cukuppp! Apa aku bilang, baguskan kalau aku iringi dengan
piano, oh ya suaramu bagus sekali mungkin aku bisa mempertimbangkan mu disini
sebagai penyanyi….Ireumi mwoyeyo??”
“Jeo neun Cho kyuhyun ieyo panggil saja kyuhyun” jawabku masih berdiri didepannya.
“kyuhyun kau ambil ini, ini kartu ku kau boleh datang besok”
“untuk?” tanyaku singkat sambil memperhatikan kartu nama yang ia berikan.
“yaaa kamu boleh take vocal besok” “jadi aku diterimaaaa?”
tanyaku untuk kedua kalinya. “besok kita lihat, kalau aku sih setuju, tapi aku
belum menanyakan appaku” jawabnya terlihat bingung melihatku.
“appa mu?” “ne appa ku
sebagai presdir disini” “ohh ya apakah aku bisa pulang? Eommaku mungkin
menkhawatirkanku karena ku lama mengantar pesanan”
“tentu silahkan tapi besok kau kesini lagi,ya?”
“ne Jessica noona aku akan datang besok” “tak usah panggilku
noona, cukup panggil aku Jessica supaya lebih akrab”
“ne, naeil
mannabsigettseumnida(sampai bertemu besok)”. Kataku sambil menggelenngkan kepalaku lalu membungkukkan
diri dengan singkat dan beranjak pergi dari hadapannya.
Jessica POV
Melihat namja itu beranjak di depanku aku sontak menuju ruang
appaku untuk memberitahunya tentang Kyuhyun, namja bersuara emas yang telah
mengambil hatiku untuk mengankatnya sebagai artis SM “appaaa…aku punya berita
baru, appa mau mendengarkanku? Tapi appa kelihatan sibuk?” tanyaku dengan
intonasi cukup lantang. “sedikit, bicara sajalah telinga appa masih normal!” jawab
appa tertawa geli “yakk appa! A…a..aku punya chingu bersuara emas namanya
Kyuhyun, mungkin appa ingin mendengarnya menyanyi”
“Cho Kyuhyun, seorang namja dengan suara tingginya itu?”
tanya appaku. “ne appa, kok appa tahu sih?” tanyaku heran sambil menggaruk
belakang leherku yang tak gatal ini.
“aku sering melihatnya
di perlombaan menyanyi waktu dia masih berseragam SMA, memang dia punya suara
emas bahkan appa juga ingin meminangnya di SM entertainment tapi appa selalu
tak pernah punya waktu untuk itu, kau tau kan aku sangat sibuk?” “mmm, jadi dia
boleh diterima di sini?” “boleh saja, dia juga cocok jadi namjachingumu jess”
ujar appaku sambil menahan ketawanya yang akhirnya pecah.
“yaaaaakkk apppaaa!!!
Oh ya appa betulkan dia boleh bergabung dengan artis SM lainnya?” “ne tentunya,
dia sangat berbakat” “yeeeeyyyy appa baiiikk sekali!” teriakku sambil memeluk
appaku dan membuatnya terkaget dengan perlakuanku “heyyy kau tampak senang
sekali, ahh anakku ini jatuh cinta yahhh?” “ishhhh appa, aku cuman jatuh cintaa
pada suara emasnya” “dengan wajahnya juga kan???” Tanya appaku tak henti
tertawa. “itu juga salah satunya appaaaaaaaa” lirihku sambil berlari keluar
dengan muka yang mulai memerah.
----------------------------------------------------
sinar yang mulai memudar dari ufuk timur begitu memikat
mataku untuk memandangnya yang mulai memasuki kegelepan yang mencekam dengan
kerinduan abadi. Kudengar ringtone berbunyi dari hp pink pemberian ayahku tanda
ada seseorang menelponku dan kulihat sebuah nomor yang tak dikenali oleh kontak
handphoneku ini dan segera ku angkat.
“yeobosseo,…….oh kyuhyun-ssi!”
“ne bagaimana denganku? Apakah aku diterima di perusahaan
appamu?” Tanya kyuhyun ingin tahu.
“mianhaeee kyuhyun” jawabku menghela nafas panjang.
“gwaenchanna jess, aku juga tak begitu berharap dapat
bergabung dengan artis SM lainnya”
“bukann………jeongmal mianhae membohongimu kyu”
“kau membohongiku? jadiiiii aku diterimaaaaa?” tanyanya
begitu bersemangat
“ne kyu kau diterima….”
“yakkkkkkkkk kau!!! YEYYYYYYYYY ANAKMU DITERIMA EOMMAAAA!”
“heyyyyy! Jangan berteriak di telepon, bagaiman kalau aku
tuli dan parahnya lagi aku tak bisa mendengar suaramu bak kicauan burung di
pagi hari”
“kauuu berlebihan noona! Ohhh ya jeongmal gomawo telah
membantuku”
“ne, Cheonmaneyo. Oh ya, kau datang besok diruanganku untuk latihan lagi oke?”
“siaaappp noona!”
“kau ini seperti tentara yang begitu taat pada komandannya
hahhaaah” tawaku akhirnya pecah karena namja ini
“okee noona aku…………” katanya terputus karena handphoneku
lowbatt total.
“aigoooo kau lowbatt disaat tak tepat, disaat aku ingin lebih
akrab dengannya, bagaimana kalau dia berpikiran aku tak sopan karena mematikan
panggilannya tanpa seizinnya duluuuu ashhh!!!” gerutuku membuang handphone ini
di kasur king size ini.
--------------------------------------------
Setelah ku men-charge handphoneku, aku pun meraihnya dan
kuperiksa panggilan masuk dan kusimpan nomor hp kyuhyun yang menelponku tadi,
“ashh sms nggak yahhh?” batinku.
kumulai mengetik beberapa kata bertuliskan ‘kyuhyun-ssi!
Mianhae, tadi teleponmu tiba-tiba terputus karena handphoneku lowbatt, aku
harap kau dapat memakluminya’ begitulah isi teks smsku dan berhasil
terkirim ke nomor hp kyuhyun. Tak berselang lama aku dapat sms lagi dan segera
ku buka.
“yaakkk! Sms operator, kau hampir membuatku senang bukan
kepalang kalau ini sms kyuhyun!” gerutuku dan sedetik kemudian getaran mulai
terasa ditanganku tanda ada sms masuk “sms kyuhyun!” kataku berteriak. ‘gwaenchanna jess, algesseoyo’. Begitulah
balasan dari kyuhyun untukku “yakkk!! begitu singkat balasanmu kyuhyun”
---Jessica POV end---
kyuhyun POV
Sinar mentari yang mulai mendarat dan menghangatkan bumi dan
makhluknya khususnya penduduk seoul yang masih menikmati musim dingin yang tak
kunjung usai “terima kasih tuhan kau masih membangunkanku di pagi yang indah
untuk menyambut kehidupanku yang bersinar seperti sinarmu yang begitu berkilau”
kataku mengembangkan evil smirk ku sambil berjalan menyusuri dapur untuk
mendapatkan energi dari makanan yang eomma sudah siapkan untukku, aku hanya
tinggal berdua dirumah sederhana ala rumah korea lainnya setelah appaku
meninggal dunia dua tahun silam, ini merupakan hal paling menyakitkan bagiku
dan eomma tapi, kehidupan itu berjalan terus jadi mau tak mau aku dan eomma
harus menerimanya dengan lapang dada dan meneruskan hidup, karena masa depan
yang cerah sudah menungguku dan eomma, aku percaya itu.
“oheun achimieyo(selamat pagi) eommaaa!” ujarku dengan
lantangnya.
“oheun achimieyo kyuhyun!” jawab eomma tersenyum simpul.
“eomma, aku mau ke gedung SM untuk latihan sebentar”
“tapi tak ada yang membantuku untuk mengirim pesanan para
pembeli dan tentunya toko serasa sepi tanpamu. Kau kan selalu bernyani dikala
sepi pengunjung, eomma rindu itu semua kyuhyun!” lirih eomma begitu panjang.
“eommaaa.. kita kan bisa menyewa seseorang untuk mengerjakan
pekerjaanku?”
“ne tapi..eomma tak bisa mendengar suaramu itu disaat sepi
pengunjung” “eomma ada-ada saja!”
“yaaa sudah kau pergi saja lah demi mengejar cita-citamu,
eomma tak bisa menghalangimu untuk itu, tapii makan dulu” “mmmm…..” gumamku
mengiyakan pintah eomma.
-----------------------------------------
@SM building (recording
room)
‘toktoktok’ kumulai mengetok pintu kaca tempat
yeoja bernama Jessica bekerja sebagai coach vocal para artis SM juga sebagai
coach vocal ku. Tak berselang lama pintu tadi terbuka dan langsung kubungkukkan
diriku “kyuhyun-sshi!” kata Jessica bersemangat. “oheun achimieyo noona
Jessica!” “oheun achimieyo kyuhyun, kau masih saja memanggilku noona!” “ne, aku
lebih suka memanggilmu noona daripada Jessica, kan lebih sopan di dengar” “ya
sudah kau masuklah!” pintah yeoja ini mempersilakan ku masuk. Ku duduk di sofa
yang tersedia disamping yeoja ini dan ku memberanikan menanyanya sesuatu “noona
aku boleh bertanya sesuatu tentangmu?” tanyaku kepada Jessica. “ne boleh saja
tapi jangan menyangkut privacyku yah” “ne, bgini……mengapa kau lebih memilih
menjadi coach vocal daripada menjadi artis SM kan appamu juga sebagai CEO
disini?” tanyaku begitu intens. “hanya itu? Aku kira sesuatu yang begitu
penting” “ne hanya itu” jawabku singkat. “aku memilih menjadi coach vocal
daripada menjadi artis karena aku lebih memilih menjadi dalang dibalik artis
itu terkenal dan juga wujud baktiku
kepada appaku, yahhh seperti kau sekarangg!” “kau begitu baik noona” “gomawo”
“mmm”gumamku menggelengkan kepala.
“kau mau apa? Soloist, group vocal, duo atau apa?” Tanya Jessica
“terserah kau saja, aku hanya menuruti perkataanmu!”
“mmm kau itu cocok sebagai soloist tapi lebih bagus lagi
kalau kau menjadi member group vocal, kau bisa dance kan?” “sedikit bisa kalu
di paksa” “oke kau jadi group vocal saja daripada soloist, karena ada beberapa
para soloist itu hanya bisa bernyanyi tanpa dance, kan sayang kalau bakat
terpendam lainmu tidak kau explore” “ne aku hanya mengikutimu saja” “tunggu aku
disini, aku mau keluar sebentar!” pintah yeoja ini. “mmm…” gumamku
menggelengkan kepala.
Setelah beberapa menit Jessica hilang dari pandanganku,
kudengar bunyi langkah kaki yang begitu mengusik telingaku dan ku menolehkan
kepalaku menuju pintu di sudut kanan ruangan ini.
“kyuhyun-shhi!” sahut Jessica. “mwo?” tanyaku. “aniyo, oh yaa
buka pintunya!” pintahnya kepada seseorang diluar pintu itu. Bisa kulihat
beberapa namja sepertiku masuk di ruangan luas ini dan sontak membuatku
beranjak dari sofa ini. “ohh ya kyuhyun, ini chingu barumu!” “chingu baruku?”
tanyaku keheranan. “ne, chingu di group vocal barumu, oh ya namanya Super
Junior, semoga kau akrab dengan mereka semua!” “mm..” lirihku menggelengkan
kepala. “oh ya perkenalkan ini leeteuk sebagai leader, yesung sebagi lead
vocal, siwon, donghae, eunhyuk, kang in, hee chul, shindong, ryewook, zhoumi,
hangeng, kibum, sungmin!” pintah Jessica pada beberapa namja didepanku, setelah
Jessica memperkenalkan mereka sontak aku membungkukkan diri “Jeo neun Cho kyuhyun ieyo panggil saja
kyuhyun” tuturku memperkenalkan diri.
“kyuhyun, selamat kau sudah bergabung dengan kami, untunglah
kau bisa debut secepat ini, aku merasa iri denganmu!” sahut leader suju Leeteuk
oppa. “semoga kalian bisa menganggap kyuhyun sebagai saudara kalian sendiri!”
ujar Jessica kepada sekelompok namja di depanku. “gomawo noona” kataku kepada
Jessica yang sangat membantuku dalam meraih impianku.
-------------------------------------------------------------
Setelah beberapa tahun menaungi asian group vocal dan telah
menjalankan beberapa annual world tour Super Show suju aku juga bergabung
dengan Super Junior-K.R.Y, tentunya juga aku semakin dekat dengan Jessica
karena ia coach vocalku dan all member suju dan ia juga sudah kuanggap sebagai
sahabat karibku. Hingga suatu hari Jessica memanggilku ke ruangannya, ada apa
gerangan yeoja ini memanggilku? karena kalau ia ingin melatih vocal ku, pasti
dia juga memanggil semua member suju.
Tiba lah aku di depan pintu kaca transparan dan kumulai
mengetok pintu dan tanpa menunggu lama bisa kulihat Jessica berdiri dengan
wajah cemasnya.
“Jessica, kau kenapa?”
“gwaenchanna kyu, masuklah” pintah Jessica mempersilahkanku
masuk ke ruangannya dan ku duduk di depan yeoja ini.
“ada gerangan apa kau memanggilku jess?” tanyaku ingin tahu.
“mmmm…..” gumam Jessica begitu gerogi.
“mwo jess? Jangan membuat ku khawatir karenamu!” tutur
lembutku kepadanya.
“aniiyo.. kau tau kan kita sudah berteman lama kan?”
Tanyanya.
“ne, bahkan kau sudah ku anggap sebagai sahabat karibku
sendiri. Kau kenapa bertanya begitu jess?” tanyaku begitu intens.
“gomawo telah menganggapku sebagai sahabatmu, kau boleh
pergi!” pintah yeoja ini sontak membuatku keheranan dengan tingkahnya.
Mendengarnya, aku hanya menggelengkan kepala sebagai tanda
keherananku dan beranjak dari hadapannya. Sedetik kemudian, bisa kurasakan
genggaman di tangan kananku “tunggu kyu!” lirihnya dan membuatku berhenti dan
menatapnya.
“would you be my boy kyu?” Tanya Jessica masih dengan
posisinya menggenggam erat tanganku dan sontak membuatku kaget dengan
perkataanya. “jawab kyu!” pintahnya lagi.
Lama memikirkan itu semua, akhirnya aku menjawabnya juga “jess,
a….ku juga ma….u menjadi namjachingumu” kataku terpenggal-penggal karenanya.
“betul kah kyu? Gomawo” sahutnya sambil memelukku erat.
“jess, mianhae membohongimu aku melakukan ini untuk membalas
budi kepadamu, dan aku sayang kamu sebagai teman bukan sebagai pacarku. Jika
aku menolakmu aku takut kau akan membenciku. jeongmal mianhae” batinku sambil
membalas pelukannya. Beberapa detik kemudian aku bisa mendengar beberapa
hentakan kaki dan membuka pintu ruangan ini yang tertutup rapat “tuitt tuitt….
Kyuhyun-ssi! ternyata kau juga suka pada noona Jessica” sahut donghae dan
serentak mereka menghampiriku dan Jessica “Selamat Kyunyun dan Noona Jessica”
ujar member suju serentak. “gomawo” jawabku juga serentak dengan Jessica.
Flashback off*
Begitulah kisah cinta yang tak ku hendaki bersamanya tapi
nyatanya aku sudah 5 tahun menjalani relationship yang tak karuan karena ku
hanya menyayanginya sebagai teman tidak lebih dan tak bisa ku rubah perasaan
itu.
“chagi-ya ayo kita pulang!” pintahku kepada Jessica yang
masih terduduk diam disampingku tepatnya di sungai han, tempat para favorit muda-mudi
merajut cintanya.
“ne, daripada kau diam saja disini lebih baik kita pulang
saja!” ujarnya.
------------------------------------------
Memandang setiap sudut kamar dorm yang cukup luas begitu
membosankan bagiku, segera ku raih iPhoneku untuk menelpon Jessica. “aku harus
mengakhiri ini semua!” gerutuku seraya menelpon Jessica dan tak berselang lama
yeoja itu mengankatnya.
“yeobosseo chagi! Kau tak ada acara malam ini?”
“aniyo, mwo?”
“nee aku mau mengajakmu keluar jam 7 malam ini, aku kan
menjemputmu chagi-ya!”
“nnn….” Katanya terputus karena aku sudah memencet tombol
merah hpku. “kenapa aku tak bisa mencintainya?” batinku berkali-kali
mengatakannya.
------------------------------------------
Ku mulai mengetuk pintu rumah yeoja bernama Jessica yang
cukup lebar ‘toktoktokkk’. Tak
begitu lama pintu tadi terbuka lebar dan Jessica muncul dari belakang pintu. ku
begitu kaget karena Jessica langsung memelukku erat dan aku tak nyaman atas
perlakuannya, segera ku jauhkan tubuhnya dariku. “kyu? Kau tak suka? Aku kan
yeojachingumu!” lirih yeoja ini didepankuu. “aku tak suka” jawabku cukup
lantang sontak membuat yeoja ini tertunduk singkat. “kyu kau sensitive sekali
eoh?” tanyanya membalas tatapanku. Tak ingin melanjutkan debat kecil ini, aku
pun menarik tangannya menuju mobilku.
Didalam mobil hyundai putih milikku begitu hening akan suara
hingga ku dengar suara Jessica memecah keheningan diantara kami. “kyu?”
lirihnya singkat. “mmm” jawabku juga singkat. “kita mau kemana?” “restaurant
bulgogi favoritku” jawabku masih menatap jalanan didepanku. “kau bahkan tak
memanggilku chagi lagi,ada apa denganmu kyu ?” Tanya begitu hati-hati. “itu restaurant
bulgoginya” kataku mengalihkan pembicaraannya. “kyu..kau kenapa?” tanyanya lagi
begitu intens. “turunlah cepat aku sudah lapar!” pintahku seraya keluar dari
mobil dan membukakan pintu untuknya, setelah itu ku hanya jalan memasuki
restaurant tanpa ada beban. “kyu, tunggu!” teriak Jessica. “kau lemot sekali,
cepat sedikit!” pintahku masih tak
memperdulikannya di belakangku.
“mianhae membuatmu tak nyaman akan perlakuaanku padamu”
batinku. Ku memberanikan diriku untuk menoleh kebelakang dan kembali ke arah
Jessica yang masih terpaku pada posisinya yang masih berdiri dan tertunduk
lemah. “Jessica-ssi! Kau kenapa?” tanyaku ingin tahu. “kau ja….hat kyu!”
jawabnya terpenggal-penggal. “kau menangis?” tanyaku lagi sambil memeluknya
kedalam pelukanku. “mianhae” lirihku seraya melepas pelukanku dan menarik
tangannya menuju restaurant bulgogi favoritku.
Didalam restaurant pun Jessica masih menampakkan raut muka
cemberutnya. “chagi-ya” lirihku terpaksa, mendengarnya ia langsung mengeluarkan
senyum genit khasnya. “kyuuu kau gampang sekali membuatku marah dan juga
gampang membuatku tersenyum lagi karena ke-evilan mu itu” ujarnya masih
menampakkan senyumnya. aku hanya bisa senyum kecut mendengarnya “aku begitu tak
tega melihatmu sedih jess, tapi kalau kuteruskan terus aku akan tersiksa karena
mu” kataku dalam hati.
“begitu tersiksanya jika seseorang mempunyai hubungan tapi
tak mencintainya seutuhnya” lirihku dan sukses membuat Jessica membelalakkan
matanya menatapku. “apa? Tersiksa? Siapa?” tanyanya bertubi-tubi padaku. “haaa
aniyoo jess” jawabku. “mmmm..” gumamnya.
“jess!” sahutku. “ne”
jawabnya singkat. “5 tahun bersamamu itu begitu singkat tapi kau begitu mengisi
hari-hariku jess, apa kau tak terganggu jika selama ini aku selalu sibuk akan
pekerjaanku?” “sedikit, tapi aku mengerti semua kesibukanmu” jawabnya seraya melahap
bulgogi pesanannya. “bagaimana ini? Aku ingin ini semua selesai tapi aku tau
mau menyakitinya dia juga orang yang special dalam hidup dan karirku.” Batinku.
“ayo pulang kyuu, aku sudah tak betah disini, kamu juga hanya diam disitu tanpa
memesan makanan, katanya lapar tapi tak memesan makanan apapun, aneh!”
pintahnya sambil menarik tanganku menuju kasir dan keluar dari restoran ini.
----------------------
@dorm super junior
Setelah mengantarnya pulang, aku kembali ke dorm tempat
member lainnya tinggal. “tuittt tuitt yang dari kencan, bagaimana sukses?”
Tanya member suju serentak dari balik jendela dorm. Mendengar mereka aku hanya
mempoutkan bibir bawahku.
Aku menghampeskan tubuhku di kasur yang berukuran sedang ini,
tak berselang lama yesung datang dengan tegaknya masuk kekamarku. “kyu, ayo
main” ajak yesung. “main apa?” tanyaku begitu bersemangat dan bangkit dari
lelahku. “winning eleven” tanya yesung menarik tanganku.
Aku tiba di depan tempat play station di letakkan “kyu kau
mau tim apa? Aku real madrid ya?” tanya yesung bertubi-tubi. “oke klau kau real
Madrid tentunya aku Barcelona”
Pertandingan dimulai, yesung begitu lincah memainkan joy
stick playstationnya begitu juga dengan ku.
“kyuu kau akan kalah!”
lirih yesung menyombongkan diri.
“haaahh kapan sejarahnya raja game kalah dengan raja selca
seperti kau! Hahhaahh never yesung!” ujarku juga menyombongkan diri. Tanpa
kusadari yesung memasukkan bola ke gawang tim ku. “aisssh yesung kau curang
mengajakku bicara, konsentrasiku hilaaang karenamu” gerutuku. “ashh sebenarnya
bukan karena yesung tapi aku tak bisa konsentrasi karena memikirkan status
hubunganku dengan yeoja bernama Jessica” batinku. “baru kali ini aku bisa
menjebol pertahananmu kyu” teriak yesung begitu semangat. “tunggu saja yesung,
aku kan membalasnya” jawabku begitu lantang.
Sampai akhir babak pun aku masih tak bisa menjebol pertahanan
yesung, “huuuuhhh kyuhyun kalah! Hahahahah” kata yesung tertawa keras.
Menddengarnya, aku hanya menggelengkan kepala tanda tak menerima ejekan yesung.
“yessssuunggg! Kau hanya beruntung karena aku banyak pikiran jadi semua
konsentrasiku buyar semua!” kataku membela diri. “banyak pikiran? Aku baru tau
kalau kau bisa berpikir” ejek yesung tertawa. “kau ini!” gerutuku.
“memangnya ada apa? Sehingga kau bisa kalah denganku kau tau
kan saya masih junior dalam bermain game daripadamu” lirih yesung kepadaku.
“Jessica” jawabku singkat. “Jessica, dia kenapa?” tanya yesung lagi. “haruskah
saya curhat dengan yesung?” batinku. “aku tidak akan memberitahu member lain, tenang
saja lah! Selama kau curhat denganku, masalahmu takkan bocor” jelas yesung.
“kau tahu kan, aku sudah 5 tahun menjalin hubungan yang saya
juga tak tau hubungan apa itu? Aku hanya menganggap hubungan itu sebagai
sahabat dengan sahabat, saling menyayangi” jelasku. “sejauh itu tapi Kau tak
tau hubunganmu dengan Jessica, babo! Terus kenapa kau pura-pura mencintainya
hyung?” sahut yesung.
“aku hanya ingin membuatnya bahagia, tapi itu begitu
menyiksaku, kau punya saran untukku?” tawarku kepada yesung. “menurutku sih kau
harus merubah rasa sayang sebagai sahabat menjadi rasa sayang sebagai pacar
sendiri, yaaa kau cukup mengeluarkan semua keromantisanmu kepada Jessica,
perlahan juga kau bisa menerimanya, kau tau kan cinta itu juga bisa tumbuh
karena kita bisa menerima hal paling kecil darinya dan masih banyak alasan lainnya”
kata yesung panjang lebar. “mmmm… saya
akan mencobanya, kalau tak bisa bagaimana?” tanyaku lagi. “pasti bisa kyu”
jawab yesung begitu yakin.
Mendengar perkataan yesung, ku hanya terdiam dan beranjak
dari hadapan yesung. “gomawo yesunngggg!” teriakku seraya mencubit pipi yesung
dan melangkah pergi dari hadapannya menuju kamar ku untuk memikirkannya lagi.
Kuraih iPhoneku untuk menelpon Jessica, mencoba untuk lebih
dan lebih dekat lagi dengannya.
“yeobosseo chagi-ya!”
teriakku ke arah hpku yang sedang menelpon Jessica.
“kyuuuu! Jangan berteriak,
suaramu begitu jelek kalau kau berteriak seperti itu!” ejek Jessica seraya
tertawa.
“ahh bilang saja kau
juga suka dengan suaraku bak kicauan burung ini, chagi ya!”
“ehh kau ini, mwo
menelponku? Tumbennn” tanya Jessica.
“saranghae Jessica jung!”
teriakku lagi.
“dasar evilll, jangan
berteriakk seperti itu!”
“evil begini juga bisa
mencuri hatimu, kau tak menjawabku? Kau jahat Jessica”
“nado saranghae my
evil” teriaknya.
“jangan berteriak
seperti itu juga, kau tak cocok untuk berteriak chagi-ya!”
“haahh, kenapa kau
tiba-tiba begitu romantis? Aneh!” tanya Jessica.
“jadi kau lebih suka
kukerasi dari pada aku perhatikan?” lanjutku.
“haah hanya aneh saja”
“sudah dulu chagi-ya!
Aku mau tidur dulu, oh ya mimpi kan aku yahhh” kataku begitu pede.
“aisshhh evil genit,
good night my evill”
---------------------------------------
“yesung benar, kalau sahabat itu bisa menjadi orang yang kita
cintai dan sayangi tentunya bermula dari keinginan kita untuk mencintai hal
kecil darinya, perlahan tapi pasti saya bisa melakukan itu, jeongmal gomawo
hyungg!”
The End-------
0 komentar:
Posting Komentar